Kamis, 07 Juli 2011

this way my way

kejadian itu masih jelas diingatan saya, saat saya berpisah dengan orang yang saya cintai. its fact really sick and defenetally sad, saya pikir tidak ada yang bisa menggantikan kesedihan saya saat itu. selain hubungan saya dengannya membaik walaupun tidak kembali seperti dulu. di sesion kali kini saya akan mengungkap bagaimana rasanya menjadi pecinta yang tidak dicinta, meninggalkan kekasih tapi hati mebjerit. saya mengalaminya, mengingatnya, dan tidak bisa melupakannya selama ini. chek this out-

entah apa yang saya lakukan malam itu, hati saya tidak menentu, airmata menhgalir deras menganak sungai hingga tidak bisa dibendung lagi. God, i lost my love ! apa yang saya lakukan? saya pun tidak tahu. hati saya kacau, saya terus mengingatnya tapi relung hati saya berkata "kita tidak bisa bersama" saya tahu saya sangat mencintainya tapi saya juga tahu apapun alasan yang saya tidak ketahui kita tidak bisa bersama-sama. harusnya saya banyak berfikir, namun entah mengapa malam hari itu hati saya merasakan cinta yang luar biasa dari nya hingga membuat saya sangat mantap untuk mengakhiri hubungan kita yang hanya berjalan selama 2 bulan itu. apa yang saya lakukan saat itu? pertanyaan ini selalu membodohi diri saya. saya merasa sangat terpukul saat pasca beberapa hari setelah berakhirnya hubungan kita, dia menjadi seseorang yang sangat penyayang dan perhatian. beberapa bulan saya merasa gila, depresi bahkan sampai saat ini jika saya mendapati fotonya airmata saya seaakan-akan menghujan membasahi pipi hingga ke relung hati. berbulan-biulan saya melewati waktu yang sangat lama itu sendirian tanpa telpon darinya tanpa sms darinya. hanya beberapa saat saja dia menjadi sangat perhatian kepada saya. karena iktu juga saya menjadi lemah, sakitnya bukan main terasa di hati ini. baru kali ini saya bisa merasakan tangis yang begitu menjadi setelah terakhir saya berpisah dengan kekasih saya yang juga sahabat saya. sebelumnya saya tidak berhati hanya karena lelaki tampan ini saya bisa merasakan benar-benar dalam sakitnya cinta yang saya rasa. saya ingin rasanya membuang jauh-jauh perasaan ini karena bagi saya ini hanya akan merugikan saya. tapi, entahlah saya tidak bisa menguburnya :( itu hanyalah angan-angan bahwasanya saya pernah bodoh untuk mencintainya. atau saya telah bodoh untuk meninggalkannya? harusnya kita sama-sama tahu bahwa hati kita akhirnya akan tersakiti seperti ini tapi emuanya sudah berlalu. saya benar-benar belum bisa untuk menanggalkan wajahnya dari ingatan saya-


End